Selasa, 24 Mei 2011

Duh, Mereka Melecehkan Perempuan Itu


Ku tersentak ketika kubaca artikel sebuah surat kabar online, hatiku terjeri tak karuan membayangkan betapa menderitanya seorang gadis yang tak bersalah di tunding melakukan sebuah perbuatan hina. Dirinya di lecehkan oleh orang-orang yang mengaku bijak, inikah yang dinamakan menjalankan syariat, benarkah perbuatan orang-orang bijak ini yang memanfaatkan kesempatan didalam kesempitan. Pantaskah etika ini terus dipertahankan ???
Inilah Kisah Lengkapnya !!! Mudah-mudahan ne yang pertama dan yang terakhir .... 

Siang itu rumah Yudha di kawasan Ajun Jempit, kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, kedatangan seorang tamu. Seorang perempuan belia berusia 18 tahun. Bunga, sebut saja begitu, meminta Yudha memotret dirinya.
Sebagai seorang fotografer, Yudda mempersilahkan tamunya naik ke lantai dua rumah, untuk memulai sesi pemotretan. Memang Yudha telah lazim menggelar sesi pemotretan dirumahnya. Model yang dipotretnya juga masih dalam pose yang wajar.
Tiba-tiba datang tamu yang tak diundang. Puluhan orang kampung menuding dirinya melakukan kegiatan mesum. Yudha dituding sedang melakukan pemotretan telanjang. warga menghardik mereka.
Bunga sang model, malah ditarik-tarik dan dilecehkan. Nada, istri Yudha,  menyaksikan, salah seorang anggota Tuha Peut Kampung Ajun Jeumpit, meremas dada dan memegang kemaluan Bunga. Selanjutnya Yudha dan Bunga digelandang warga ke markas kepolisian.
"Di rumah waktu itu juga ada pembantu kami, pintu rumah terbuka, Abang sering melakukan pemotretan di rumah," kata Nada, Istri Yudha. Nada akrab menyapa suaminya Abang.
Dalam pemeriksaan, sebenarnya polisi tak bisa menjerat Yudha dengan tudingan warga itu. Malah orang tua Bunga, melaporkan balik Sabirin, salah seorang Tuha Peuet, yang diduga melecehkan Bunga. Tapi karena takut diamuk massa, akhirnya polisi melimpahkan kasus Yudha ke Wilayatul Hisbah.
"Kami awalnya setuju biar warga tenang selama proses mediasi berlangsung, tapi tiba-tiba sudah ada putusan yang mengatakan Abang harus dicambuk," kata Nada.
Siang tadi, Jumat (8/4), dihadapan ratusan orang, Yudha dan Bunga menjalani prosesi cambuk di halaman Masjid Almunawarah Kota Jantho. Mereka harus menjalani hukuman atas tuduhan yang belum jelas pembuktiannya itu.
Selain harus menerima hukuman cambuk, keluarga Yudha kini tak tenang berada di rumahnya sendiri. Pasalnya beberapa kali warga melempari rumahnya dengan batu. Mereka terus dicibir warga karena dianggap telah melakukan perbuatan tercela dimata hukum dan tuhan.
"Kami tidak ingin menuntut balik, Abang juga sedang menjadi saksi dalam kasus pelecehan yang dilakukan Sabirin itu," kata Nada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Sigli, aceh, Indonesia
tampang gw biasa jha,,,,nggak pinter,,,dan nggak sombong walau banyak yang bila gw cuek orangnya tapi aslinya gw nggak kek gitu kalau dibilang kaku ea sieh,,oleh karena itu mudah2an gw bisa dapat cwek yang aktif tapi tidak agresif...hehe